Perbekel atau Kepala Desa Tajun kembali menerima rombongan studi banding yang kali ini berasal dari Desa Bungko, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu. Sebanyak tujuh (7) anggota BPD Desa Bungko belajar tata kelola BUMDes di Desa Tajun.
Seperti yang disampaikan oleh Hi Taha Boroma Ketua BPD Desa Bungko, studi banding ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengelolaan BUMDes mengingat manajemen BUMDes Desa Bungko yang dibangun tahun 2015 belum berkembang dengan baik.
“Masalahnya BUMDes kami mandek. Kami lihat Desa Tajun BUMDesnya maju dari modal 10 juta sekarang asetnya sudah miliaran, maka kami ke sini supaya nanti BUMDes kami bisa berkembang dengan baik,” ungkapnya.
Boroma berharap dapat mengembangkan unit usaha simpan pinjam dan Saprodi (sarana produksi pertanian) seperti yang telah dikembangkan oleh BUMDesa Tajun.
“Yang ingin kami prioritaskan adalah dua itu, simpan pinjam dan sprodi,” katanya.
Sementara itu, dalam paparannya, Perbekel Tajun, Ir. Gede Ardana, menyarankan agar Kepala Desa berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen BUMDes serta pengurus BUMDesa harus rutin membuat laporan bulanan.
Seperti kita ketahui bahwa Desa Tajun mempunyai bisnis yang dikembangkan berupa Wisata. Yang mempunyai PAD tahunan sebesar 5,18 miliar.