Hukuman ‘Potong Pinggang’ dalam Sejarah Cina Kuno
Yang membuat cerita ini semakin menyeramkan adalah bahwa sang pejabat masih mampu menulis menggunakan darahnya sendiri.
Dalam kondisi yang sangat menyakitkan, ia berhasil menulis kata ‘慘’ (mengerikan/brutal) sampai 7 kali sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kisah ini menjadi bukti nyata akan kekejaman dan penderitaan yang terjadi akibat hukuman ‘Potong Pinggang’.
Mendengar kisah tragis ini, kaisar Yongzhen terkejut dan tergerak untuk mengubah kebijakan hukuman mati tersebut.
Dengan menyaksikan sendiri penderitaan yang dialami oleh pelaku hukuman tersebut, kaisar menyadari bahwa hukuman semacam itu tidak lagi pantas diberlakukan.
Keputusan untuk menghapus hukuman ‘Potong Pinggang’ merupakan langkah yang diambil untuk mengurangi kekejaman dalam sistem hukum pada masa itu.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kemanusiaan dan keadilan dalam penerapan hukuman.