Rahasia Siapkan Dana Pensiun: Tak Ingin Susahkan Anak di Masa Tua? Simak Tips Ini!
Saat ini juga sudah banyak aplikasi keuangan yang dilengkapi dengan fitur kalkulator dana pensiun.
Bapak Ibu hanya perlu mengisi informasi seperti biaya hidup saat ini, usia saat ini, usia pensiun yang diinginkan, dan asumsi investasi serta inflasi.
Dengan kalkulator ini, perhitungan menjadi lebih mudah dan jelas.
Sebagai contoh, dengan asumsi inflasi 4% dan return investasi 6%, Bapak Ibu membutuhkan sekitar Rp2,2 miliar untuk pensiun dengan nyaman.
Menghadapi Risiko Finansial di Masa Pensiun
Pensiun tentu tak lepas dari berbagai risiko, seperti inflasi yang tinggi, penyakit yang memerlukan biaya berobat, atau kerusakan aset seperti rumah.
Oleh karena itu, selain menabung atau berinvestasi, penting juga untuk memiliki asuransi yang bisa melindungi dari pengeluaran tak terduga.
Asuransi kesehatan, rumah, dan asuransi jiwa bisa menjadi pilihan untuk melindungi arus kas Bapak Ibu di masa pensiun.
Jaminan Hari Tua
Selain itu, jangan lupakan manfaat dari Jaminan Hari Tua (JHT) yang diberikan oleh tempat kerja.
Sebagai contoh, seseorang yang bekerja sejak usia 25 tahun dan memiliki saldo JHT sebesar Rp40 juta di usia 35 tahun, dapat mengurangi setoran bulanan menjadi sekitar Rp4,5 juta jika investasi dilakukan dengan imbal hasil 6%.
Pentingnya Disiplin dan Proteksi Finansial
Kunci utama untuk mencapai tujuan keuangan di masa pensiun adalah disiplin.
Sebisa mungkin, pendapatan Bapak Ibu harus lebih tinggi dari inflasi, agar rencana pensiun tetap bisa tercapai.
Investasi dan proteksi keuangan adalah dua hal yang saling mendukung.