Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru ASN dan Honorer, Anggaran Pendidikan Tertinggi Sepanjang Sejarah!
Pemerintah Indonesia baru saja membuat terobosan besar dalam APBN 2025, dengan menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama.
Bagi banyak pihak, ini adalah langkah yang sangat dinantikan, terutama oleh para guru dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, alokasi anggaran untuk pendidikan dalam APBN tahun 2025 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Bergabung dalam Koalisi Merah Putih, pemerintah saat ini menegaskan komitmennya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tanah air, dengan menempatkan pendidikan di posisi nomor satu dalam alokasi anggaran.
Menteri Keuangan yang hadir dalam kesempatan tersebut menerima tepuk tangan meriah atas langkah berani ini.
Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan bukan lagi sekadar sektor yang mendapat perhatian, namun menjadi fokus utama dalam pembangunan nasional.
Alokasi Pendidikan Terbesar Sepanjang Sejarah
Tahun 2025 menjadi saksi sejarah dengan alokasi anggaran pendidikan yang mencapai angka tertinggi yang pernah ada.
Pemerintah mengalokasikan dana yang sangat besar, bukan hanya untuk pembangunan sarana dan prasarana, tetapi juga untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi para guru.
Sebagai bagian dari komitmen ini, anggaran untuk kesejahteraan guru meningkat signifikan.
Para guru ASN (Aparatur Sipil Negara) akan menerima tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN juga akan merasakan manfaat dari tunjangan profesi yang meningkat hingga Rp 2 juta per bulan.
Ini tentu menjadi kabar gembira, mengingat kesejahteraan guru masih menjadi isu besar yang harus ditangani oleh pemerintah.
Peningkatan Kualitas Guru dan Pendidikan
Tidak hanya soal kesejahteraan, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan berbagai program yang dapat membantu para guru untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Salah satunya adalah Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang akan diselenggarakan untuk 86.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 dan S1.
Namun, masih ada tantangan besar terkait guru yang belum memenuhi kualifikasi tersebut.
Saat ini terdapat lebih dari 249 ribu guru yang belum berpendidikan D4 atau S1, dan pemerintah berjanji akan memberikan bantuan pendidikan agar mereka bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Ini adalah upaya nyata untuk meningkatkan kualitas pengajaran di Indonesia agar para guru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman.