Pemerintah Siapkan Bansos Ini Untuk 16 Juta Penerima di Awal 2025!
Pemerintah Indonesia akan segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras kepada sekitar 16 juta penerima manfaat pada awal tahun 2025.
Bantuan ini akan disalurkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat, terutama di tengah potensi kekurangan pasokan beras.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa saat ini sudah tersedia 160 ribu ton beras yang dipersiapkan untuk bantuan pangan.
Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras selama 40 hari bagi 16 juta orang penerima manfaat.
“Dan 150 ribu ton SPHP Beras, Januari dan Februari 150 ribu untuk SPHP,” jelas Zulkifli dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, 3 Desember 2024.
Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap kekurangan pasokan beras yang diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025, di mana produksi beras diperkirakan akan menurun menjadi kurang dari 1,5 juta ton.
Pemerintah memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat tetap terjaga hingga panen raya yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret dan April 2025.
Zulkifli menambahkan bahwa Bulog akan membeli beras sebanyak 620 ribu ton pada Januari dan Februari, dan jumlah tersebut akan diserap lagi pada bulan Maret-April saat panen raya.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras tahun depan.
“Mudah-mudahan tidak ada keputusan baru terkait impor beras, dan pasokan dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan,” ujar Prabowo.
Dengan langkah ini, diharapkan ketahanan pangan masyarakat dapat tetap terjaga, sehingga Indonesia tidak perlu bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan beras di tahun 2025. ***
