Berita

UMR 5 Juta? Siap-Siap Daerah Ini Mencapai Penghasilan 15 Juta Per Bulan Per Orang!

Namun, kenyataannya, faktor yang membuat kita bertahan adalah karena adanya campuran antara yang legal dan ilegal, halal dan haram dalam kehidupan sehari-hari.

1. Rumah: Dari Harga Fantastis Menjadi Terjangkau

Di Indonesia, rumah adalah salah satu kebutuhan dasar yang paling sulit dijangkau.

Di Jakarta, harga rumah bisa mencapai 19 kali lipat dari gaji tahunan seseorang yang bekerja dengan UMR.

Namun, kenyataannya banyak orang Indonesia yang mampu membeli rumah, bahkan meskipun secara kalkulasi harga rumah sangat mahal.

Bagaimana bisa? Jawabannya terletak pada cara-cara yang mungkin tidak sesuai dengan peraturan, seperti membangun rumah di tanah yang tidak memiliki sertifikat atau membangun rumah di tempat yang tidak seharusnya menjadi pemukiman.

Meskipun hal ini ilegal, namun inilah yang sering menjadi solusi bagi banyak orang untuk memiliki rumah.

2. Makanan: Enak dan Murah, Tapi Apa Bahannya?

Selain itu, makanan di Indonesia, khususnya di Jakarta, juga menjadi hal menarik untuk dibahas.

Bagaimana bisa makanan seperti bakso yang terbuat dari daging sapi, mi, dan bahan-bahan lainnya yang seharusnya mahal, bisa dijual dengan harga hanya Rp15.000-Rp20.000 per porsi?

Ternyata, banyak makanan yang beredar di pasar Indonesia menggunakan bahan-bahan murah yang tidak memenuhi standar kualitas.

Misalnya, kecap yang digunakan bukan kecap kedelai, melainkan gula yang diwarnai, atau mi yang bahan utamanya bukan tepung terigu berkualitas tinggi.

Ini adalah cara yang digunakan banyak pedagang untuk mengurangi biaya produksi dan membuat makanan lebih terjangkau.

3. Profesi Nonformal dan Ilegal: Keberhasilan dari Sisi Lain

Tak hanya soal pengeluaran, namun banyak pula masyarakat Indonesia yang mendapatkan penghasilan dari cara-cara yang tidak resmi.

Misalnya, banyak profesi yang tidak memiliki izin resmi, namun tetap bisa menghasilkan uang.

Pedagang kaki lima yang menjual makanan di pinggir jalan, atau tukang parkir yang memanfaatkan trotoar untuk meraup keuntungan.

Ada pula pekerja yang melakukan praktik-praktik ilegal atau setengah ilegal, seperti memeras atau menerima suap.

Meskipun tidak semua profesi ini bisa dibenarkan, namun inilah kenyataan yang ada di lapangan.

Keterbatasan lapangan pekerjaan formal dan minimnya penghasilan dari pekerjaan yang legal membuat banyak orang terpaksa mencari penghasilan dengan cara yang tidak resmi.

4. Keterpaksaan yang Menghasilkan Keajaiban Ekonomi

Masyarakat Indonesia tidak hanya bertahan dengan mengandalkan penghasilan dari pekerjaan resmi, tetapi juga dengan mengandalkan sumber daya yang ada di sekitar mereka.

Banyak orang yang berbisnis dari tempat yang tidak resmi, seperti berdagang di pasar atau menggunakan jalanan sebagai tempat usaha.

Hal ini menunjukkan adanya kreativitas dan ketahanan hidup yang luar biasa meskipun dengan keterbatasan finansial.

Halaman: 1 2 3
Sebelumnya

Kabar Terbaru untuk Guru: Insentif Kemenag dan Pendaftaran PPG 2025

Selanjutnya

Apakah PPPK Dapat Pensiun? Ini Penjelasan Terkait Hak Jaminan Pensiun untuk PPPK!

Bungko News