Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan segera digelar di Indonesia. Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan Pemilu adalah pengelolaan logistik, yaitu segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara.
Untuk memastikan logistik Pemilu tersedia, terdistribusi, dan terpelihara dengan baik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan sebuah aplikasi berbasis web yang bernama Silog.
Silog adalah singkatan dari Sistem Informasi Logistik, yang merupakan aplikasi tahapan pengelolaan logistik, dengan mengintegrasikan atau menggabungkan semua proses yang terjadi dalam pengelolaan logistik Pemilu ke dalam suatu aplikasi berbasis web (online) sehingga dapat diperoleh data yang cepat, tepat dan real time sesuai kondisi lapangan.
Silog dikembangkan oleh KPU bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak tahun 2008.
Silog telah digunakan sejak penyelenggaraan Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilihan 2015, Pemilihan 2017, dan Pemilu 2019. Hingga saat ini, Silog dapat diakses oleh seluruh pengguna yang merupakan satuan kerja KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota yang telah memiliki hak akses.
Selain itu, publik atau masyarakat juga dapat mengakses Silog dan membaca setiap informasi terkait pengelolaan logistik Pemilu.
Bagaimana Cara Kerja Silog?
Silog bekerja dengan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi tentang logistik Pemilu dari berbagai sumber dan tingkatan.
Data dan informasi tersebut meliputi:
- Perencanaan kebutuhan dan penganggaran logistik Pemilu
- Pengadaan logistik Pemilu
- Pendistribusian logistik Pemilu
- Pemeliharaan dan inventarisasi logistik Pemilu
Silog memungkinkan pengguna untuk melakukan input, update, dan verifikasi data dan informasi logistik Pemilu secara online melalui antarmuka web yang mudah digunakan.
Silog juga menyediakan fitur laporan, grafik, peta, dan notifikasi yang dapat membantu pengguna untuk memantau dan mengawasi proses pengelolaan logistik Pemilu secara komprehensif dan transparan.