Untuk menghadapi keperluan pembiayaan beberapa program, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengambil langkah pemblokiran anggaran atau automatic adjustment APBN 2024 sebesar Rp50,14 triliun. Kebijakan ini bukanlah keputusan mendadak, melainkan sudah diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika menyerahkan DIPA.
Berikut ini adalah tujuh fakta seputar pemblokiran anggaran K/L yang perlu diketahui:
1. Antisipasi Kebutuhan Pembiayaan Program
Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa anggaran sejumlah Rp50,14 triliun diblokir untuk menyiapkan pembiayaan beberapa program yang meliputi bansos.
“Kita juga akan melakukan survei ekonomi secara nasional dan kita punya target pengurangan tingkat kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen, jadi ini penting,” ucapnya.
2. Menambah Anggaran Pengadaan Pupuk
Airlangga menyebutkan bahwa anggaran yang diblokir sebesar Rp50,14 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan pembiayaan beberapa program termasuk bansos.
“Presiden sudah minta anggaran ditambah Rp14 triliun. Kenapa? Karena Rp26 triliun itu tidak cukup dan memang setiap tahun kisaran anggarannya antara Rp35 triliun-Rp40 triliun,” ujarnya.
3. Perbanyak Stok Pupuk
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah harus meningkatkan stok pupuk karena saat ini petani bisa mengambil pupuk bersubsidi untuk satu tahun sekaligus dalam satu kali ambil.
“Jadi, untuk itu perlu dipastikan bahwa stok pupuk tersedia. Karena yang paling penting untuk pertanian adalah siklus tanam, jadi para petani tidak perlu menunggu siklus anggaran (untuk mendapatkan pupuk subsidi),” katanya.
4. Alasan Sri Mulyani Blokir Anggaran K/L