Setelah lewat dari beberapa hari setelah Idul Fitri, keluarga penerima manfaat masih menantikan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) mitigasi risiko pangan.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko pangan, BLT ini menjadi salah satu dari bantuan perlindungan sosial yang diselenggarakan untuk menjaga daya beli masyarakat terhadap bahan pokok pangan.
Pemerintah, melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI, mengelola bantuan ini untuk membantu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak perubahan musim dan bencana alam, seperti fenomena El Nino.
Namun, hingga saat ini, pencairan BLT mitigasi risiko pangan masih menunggu kepastian.
Kemensos awalnya menargetkan penyaluran BLT mitigasi risiko pangan dapat dilaksanakan sebelum Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2024.
Meskipun sebagian bantuan lainnya seperti Bansos BPNT tahap 3, PKH tahap 2, dan bantuan MRP sudah dicairkan, pencairan BLT mitigasi risiko pangan mengalami penundaan.
Menyikapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, akhirnya mengumumkan jadwal pencairan BLT mitigasi risiko pangan.
Awalnya direncanakan untuk periode Januari hingga Maret, penyaluran BLT mitigasi risiko pangan akan disesuaikan untuk bulan April, Mei, dan Juni 2024.
Meski tanggal pastinya belum dipastikan, pencairan BLT mitigasi risiko pangan diprediksi akan dilakukan pasca lebaran, mulai dari minggu ketiga atau keempat April, bahkan mungkin hingga bulan Mei atau Juni.
Bantuan ini akan diperuntukkan kepada 18,8 juta KPM BPNT murni dan BPNT plus PKH, dengan nominal pencairan sebesar 600.000 rupiah.
Pencairan BLT mitigasi risiko pangan akan dilakukan melalui PT Pos Indonesia, serentak dengan pencairan PKH tahap 2 dan BPNT tahap 3.