Untuk status PKH bulan Mei dan Juni 2024, saat ini statusnya sudah SPM (Surat Perintah Membayar).
Biasanya, setelah SPM, status akan diperbarui ke SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) sebelum akhirnya menjadi SI (Standing Instruction).
Dalam beberapa kasus, status bisa langsung berubah dari SPM ke SI tanpa melalui SP2D, yang berarti pencairan dana akan segera dilakukan.
Para penerima manfaat diminta untuk terus memantau status mereka.
Jika status berubah menjadi SI, artinya dana PKH sudah bisa dicairkan atau akan segera masuk ke rekening dalam beberapa hari ke depan.
Untuk BPNT bulan Mei 2024, saat ini masih dalam proses cek rekening.
Harapannya, status ini akan segera diperbarui menjadi SPM, SP2D, dan akhirnya SI, sehingga bantuan bisa dicairkan secepatnya.
Para penerima manfaat diminta untuk bersabar dan terus memantau rekening mereka.
Pemerintah telah merencanakan BLT mitigasi risiko pangan sebesar Rp600.000 untuk tahun 2024.
BLT ini diberikan sebagai pengganti BLT El Nino dan ditargetkan cair pada bulan April hingga Juni 2024.
Program ini menyasar 18,8 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di seluruh Indonesia.
Meskipun April sudah berlalu, BLT mitigasi risiko pangan belum juga cair.
Ada kemungkinan pencairan akan dilakukan pada bulan Mei atau Juni 2024.
Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebutkan bahwa anggaran untuk program ini sudah tersedia, dan masyarakat diminta untuk menunggu pengumuman resmi terkait pencairan.
Selain PKH dan BPNT, pemerintah juga memberikan bantuan beras sebanyak 10 kg untuk keluarga penerima manfaat.