Pada perkembangan terbaru di dunia pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru dilantik, Abdul Mu’ti, memastikan bahwa kesejahteraan guru dan ASN lainnya akan ditingkatkan pada tahun 2025.
Hal ini senada dengan delapan program unggulan yang diusung oleh Prabowo Subianto, tokoh yang saat ini menjadi sorotan publik dalam upayanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Program unggulan ini mencakup berbagai aspek kesejahteraan mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur desa.
Berikut adalah detail kedelapan program tersebut yang diharapkan dapat mulai dilaksanakan dalam beberapa tahun mendatang:
1. Makan Siang dan Susu Gratis di Sekolah serta Pesantren
Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan gizi para pelajar, Prabowo mengusulkan adanya makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren.
Targetnya adalah mencakup sekitar 15,42 juta siswa di 514 kabupaten dan kota.
Kebijakan ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan fisik dan mental anak-anak Indonesia, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.
2. Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program ini bertujuan untuk memastikan kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pemeriksaan kesehatan gratis, terutama dalam mencegah dan menurunkan angka penderita penyakit seperti tuberkulosis (TB).
Prabowo berharap, dengan pemeriksaan yang lebih merata, kesehatan warga Indonesia akan meningkat signifikan.
3. Peningkatan Produktivitas Lahan Pertanian Menuju Swasembada Pangan
Swasembada pangan menjadi salah satu tujuan utama Prabowo.
Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan melindungi lahan pangan dari ancaman alih fungsi lahan.
Di beberapa daerah seperti Papua Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah, program ini diharapkan dapat mencetak sawah-sawah baru dengan luas sekitar 50.000 hingga 80.000 hektar.
4. Pembangunan Sekolah-Sekolah Unggul di Setiap Kabupaten
Untuk pemerataan kualitas pendidikan, Prabowo mengusulkan pembangunan sekolah unggul di setiap kabupaten.
Tak hanya di Pulau Jawa, program ini juga mencakup beberapa provinsi di Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.
