Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Erick Thohir Bocorkan Rencana Konsolidasi Sejumlah BUMN, dari BUMN Karya hingga Transportasi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, terus mengintensifkan upaya konsolidasi dan reformasi di berbagai sektor BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Salah satu fokus utamanya adalah penataan dana pensiun BUMN yang selama ini menjadi sorotan akibat berbagai kasus korupsi.

Erick menegaskan komitmennya untuk mendorong konsolidasi dana pensiun dan melanjutkan program bersih-bersih yang telah dimulai sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah dana pensiun BUMN terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan negara.

Contohnya, pada Mei 2023, Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka dalam kasus korupsi dana pensiun PT Pelindo, dengan kerugian negara mencapai sekitar Rp 148 miliar.

Selain itu, pada Oktober 2023, empat dana pensiun BUMN dilaporkan ke Kejaksaan Agung dengan total kerugian negara sebesar Rp 300 miliar.

Dana pensiun yang dilaporkan meliputi PT Inhutani, PT Angkasa Pura I, PTPN, dan ID Food.

Menanggapi situasi ini, Erick Thohir bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit menyeluruh terhadap dana pensiun BUMN.

Hasil audit menunjukkan bahwa dari 48 dana pensiun BUMN, 31 di antaranya berada dalam kondisi memprihatinkan.

Erick menekankan pentingnya perbaikan sistem dan penempatan pimpinan yang tepat untuk memastikan hak para pensiunan terlindungi.

Selain penataan dana pensiun, Kementerian BUMN juga berencana mengintegrasikan beberapa perusahaan untuk memperkuat ekosistem industri nasional.

Salah satu rencana strategis adalah penggabungan maskapai Pelita Air, yang saat ini berada di bawah PT Pertamina (Persero), ke dalam PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Erick menyatakan bahwa integrasi ini bertujuan untuk mengatasi defisit armada penerbangan domestik dan mendorong pengembangan industri aviasi dalam negeri.

Ia menegaskan bahwa integrasi ini harus terjadi mengingat jumlah pesawat yang dimiliki Indonesia saat ini belum mencukupi kebutuhan.

Rencana integrasi ini masih dalam tahap kajian dan diskusi awal dengan pihak terkait, termasuk manajemen Garuda Indonesia dan Pelita Air.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyusun kajian awal terkait merger ini, dengan fokus pada optimalisasi sinergi bisnis untuk memperkuat ekosistem industri transportasi udara di Indonesia.

Halaman: 1 2 3
Selanjutnya
Share: