Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sekolah Libur Sebulan di Ramadan, Anwar Abbas: Pendidikan Berlanjut di Rumah

Wacana meliburkan sekolah selama bulan Ramadan 2025 telah memicu berbagai tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satu pendapat datang dari Anwar Abbas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang menyambut positif rencana tersebut.

Menurutnya, libur selama Ramadan bukan berarti menghentikan proses belajar-mengajar, melainkan memindahkannya dari lingkungan sekolah ke rumah dan masyarakat.

Anwar Abbas menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan sekitar.

Ia menyatakan, “Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah dan masyarakat.”

Dengan demikian, libur selama Ramadan dapat menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar melalui pengalaman langsung di lingkungan mereka.

Selama libur Ramadan, Anwar Abbas mengidentifikasi enam aspek kecerdasan dan keterampilan yang dapat dikembangkan oleh anak-anak:

  1. Spiritual: Anak-anak dapat lebih konsisten melaksanakan salat lima waktu, mengaji di masjid, dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya.
  2. Sosial: Melibatkan anak dalam kegiatan sosial seperti membersihkan masjid atau membantu tetangga dapat memperkuat empati dan tanggung jawab sosial.
  3. Seni dan Budaya: Anak dapat dilibatkan dalam kegiatan seni religi, seperti menampilkan bakat seni pada acara Nuzulul Qur’an atau kegiatan budaya Islam lainnya.
  4. Ekonomi dan Bisnis: Anak-anak bisa belajar keterampilan wirausaha dengan membuat dan menjual makanan serta minuman berbuka puasa.
  5. Politik dan Hukum: Kemenag dapat menyediakan ceramah tentang pentingnya memahami politik dan hukum melalui media digital, seperti YouTube.
  6. Kesehatan dan Olahraga: Anak-anak perlu diperkenalkan pada pentingnya olahraga dan menjaga kebugaran tubuh selama berpuasa.

Anwar Abbas juga menekankan pentingnya peran aktif sekolah dalam memberikan arahan dan penilaian kepada anak-anak selama libur Ramadan.

Ia menyarankan agar pihak sekolah secara aktif melalui media online dan digital memberi arahan dan penilaian terhadap anak, orang tua, dan masyarakat agar program tersebut benar-benar bisa berjalan dengan baik.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, turut memberikan pandangannya terkait wacana ini. Ia menegaskan bahwa meskipun pondok pesantren sudah menerapkan libur selama Ramadan, untuk sekolah negeri dan swasta, kebijakan tersebut masih dalam tahap kajian.

Nasaruddin menekankan bahwa esensi Ramadan adalah meningkatkan kualitas ibadah, baik melalui kegiatan di rumah, masjid, maupun lingkungan sekitar.

Ia berharap siswa dapat lebih fokus pada pengamalan ajaran agama Islam selama bulan suci ini.

Halaman: 1 2
Selanjutnya
Share: