Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kabar Gembira! 100 Hari Kerja Prabowo: Gaji ASN Naik, Pensiun Berubah ke Pesangon

Presiden Indonesia baru-baru ini menggelar sidang paripurna yang dihadiri oleh seluruh anggota Kabinet Merah Putih, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri koordinator, menteri, kepala badan, Jaksa Agung, Kapolri, serta perwakilan dari TNI.

Acara tersebut menjadi momentum refleksi atas kinerja pemerintah setelah tiga bulan menjalankan mandat dari rakyat sejak pelantikan presiden pada 20 Oktober lalu.

Dalam sambutannya, presiden mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian kabinetnya yang dianggap telah bekerja sebagai satu tim yang solid.

Meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, presiden menilai para menteri dan wakil menteri memiliki semangat kuat untuk menghasilkan kebijakan yang berdampak positif bagi rakyat.

“Saya merasakan ada kekompakan dan kerja sama yang baik di antara kita semua. Orientasi kita kini adalah kepentingan negara dan rakyat,” ujar presiden.

Presiden menyebutkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, kabinet berhasil menunjukkan hasil yang konkret, terutama dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara di tengah dinamika global yang penuh ketegangan.

Baca Juga:  Perubahan Besaran Gaji serta Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa Tahun 2024, Begini Rinciannya

“Di saat dunia dilanda konflik, krisis, dan bahkan perang, kita mampu menjaga ketenangan, perdamaian, serta kesejukan di Indonesia,” tambahnya.

Beliau juga mengapresiasi pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru yang berjalan lancar tanpa kendala besar, berkat kerja keras berbagai pihak, termasuk Menko Polhukam, Menko Infrastruktur, Kapolri, TNI, serta jajaran kementerian lainnya.

Upaya kolektif ini menunjukkan bahwa pemerintah dapat menjalankan administrasi negara dengan handal.

Presiden menegaskan bahwa kebijakan pemerintah harus fokus pada kepentingan rakyat. Salah satu langkah signifikan adalah penyusunan APBN yang dirancang dengan prinsip efisiensi dan keberanian untuk memotong anggaran yang tidak esensial.

Beliau menekankan bahwa anggaran harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, serta mencapai swasembada pangan dan energi.

“Saya mengapresiasi kerja keras Menteri Keuangan dan timnya. Target kita jelas: Indonesia tidak lagi impor beras, jagung, dan garam pada tahun 2025,” tegas presiden.

Baca Juga:  Ada Kabar Gembira! MenPAN-RB Ungkap 3 Pokok Penting Terkait Pengangkatan Honorer Jadi ASN PPPK

Beliau juga menyebutkan bahwa pencapaian ini lebih cepat tiga tahun dari target yang direncanakan.

Selain itu, presiden menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam setiap kebijakan.

Investasi pada pendidikan, sains, dan teknologi menjadi prioritas untuk mempercepat transformasi bangsa.

“Kita ingin anak-anak Indonesia kuat, cerdas, dan bersemangat. Pendidikan mereka harus didukung dengan teknologi modern,” kata presiden.

Dalam sidang tersebut, presiden juga membahas peluncuran program gizi untuk anak-anak Indonesia yang dimulai pada 6 Januari lalu.

Hingga saat ini, program tersebut telah melayani 650 ribu anak di 31 provinsi. Targetnya, program ini akan menjangkau 15 juta anak pada akhir tahun 2025.

“Ini adalah upaya strategis untuk memperkuat masa depan bangsa. Anak-anak Indonesia harus sehat dan mampu bersaing di tingkat global,” ujar presiden dengan penuh optimisme.

Program ini melibatkan kerja sama lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Follow Bungko News
Follow Bungko News
Berita dan informasi menarik lainnya di Google News untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Klik Disini
Halaman: 1 2
Selanjutnya
Share: