Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Setinggi Gedung 10 Lantai! Inilah Tinggi Badan Para Nabi dari Nabi Adam hingga Rasulullah SAW

Apa kabar teman-teman semua? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala. Hari ini, mari kita berbincang santai tetapi penuh hikmah tentang kisah-kisah para nabi yang tidak hanya mengagumkan tetapi juga mengandung banyak pelajaran hidup. Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah tinggi badan para nabi. Dari Nabi Adam hingga Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tinggi badan mereka memiliki keunikan tersendiri. Yuk, kita simak bersama!

Nabi Adam Alaihissalam: Manusia Pertama yang Luar Biasa

Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa tinggi badan Nabi Adam mencapai 60 hasta. Jika dikonversi ke ukuran sekarang, tingginya sekitar 27,5 meter – setara dengan bangunan tujuh lantai! Subhanallah, tinggi badan Nabi Adam mencerminkan kesempurnaan ciptaan Allah pada awal penciptaan manusia.

Namun, setelah Nabi Adam, tinggi manusia secara perlahan mulai menurun. Para ulama menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari ketetapan Allah agar manusia sesuai dengan zaman dan lingkungannya. Meskipun begitu, Nabi Adam tetap menjadi bukti nyata kebesaran dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Nabi Nuh Alaihissalam: Kesabaran yang Tiada Tanding

Lanjut ke Nabi Nuh alaihissalam, yang dikenal sebagai nabi yang sangat sabar. Bayangkan, beliau berdakwah selama 950 tahun menghadapi kaum yang keras kepala! Bagaimana dengan tinggi badannya? Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Nuh masih memiliki perawakan yang besar dan tinggi, dengan estimasi tinggi sekitar 10 hingga 15 meter.

Meskipun memiliki postur tubuh yang gagah dan kokoh, tinggi badan dan kekuatan fisik Nabi Nuh tidak membuat kaumnya tunduk. Akhirnya, Allah menurunkan azab berupa banjir besar yang menyapu bersih kaum yang ingkar. Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman diselamatkan di atas bahtera besar yang beliau bangun dengan petunjuk Allah.

Nabi Hud Alaihissalam: Dakwah kepada Kaum Ad yang Gagah

Nabi Hud diutus untuk kaum Ad, sebuah kaum yang dikenal memiliki postur tubuh tinggi besar. Dalam Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala menggambarkan mereka sebagai kaum yang membangun bangunan-bangunan tinggi menjulang. Dengan tubuh yang dianggap sempurna, kaum Ad menjadi sombong dan enggan bersyukur.

Nabi Hud terus berdakwah, mengingatkan mereka untuk bersyukur dan tidak menyekutukan Allah. Sayangnya, hanya sedikit yang mengikuti ajarannya. Akibat kesombongan mereka, Allah menurunkan azab berupa angin kencang yang memusnahkan kaum Ad dalam waktu singkat. Kisah ini mengajarkan kita bahwa kekuatan fisik tidak akan berarti tanpa keimanan kepada Allah.

Nabi Musa Alaihissalam: Kekuatan Fisik dan Keimanan yang Kokoh

Nabi Musa adalah salah satu nabi yang sangat kuat, baik secara fisik maupun mental. Dalam beberapa riwayat, tinggi badannya disebut mencapai 6 hingga 7 kaki, atau sekitar 180 hingga 210 cm – di atas rata-rata manusia pada zamannya.

Kekuatan fisik Nabi Musa terlihat ketika beliau memukul seorang pria Mesir yang menzalimi seorang Bani Israil, hingga pria itu tewas seketika. Namun, Nabi Musa segera memohon ampun kepada Allah atas kejadian tersebut. Kekuatannya juga terlihat saat beliau membelah Laut Merah dengan izin Allah, menyelamatkan kaumnya dari kejaran Firaun.

Kisah Nabi Musa mengajarkan kita bahwa kekuatan fisik adalah anugerah, tetapi harus digunakan dengan tanggung jawab dan penuh keimanan.

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: Teladan Kesempurnaan

Akhirnya, kita sampai pada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tinggi badan beliau digambarkan ideal, tidak terlalu tinggi tetapi juga tidak pendek. Para sahabat mengatakan bahwa Rasulullah selalu tampak lebih tinggi daripada siapa pun yang berdiri di sebelahnya. Tinggi badan beliau diperkirakan sekitar 175 cm, dengan tubuh yang tegap dan proporsional.

Namun, yang paling istimewa dari Rasulullah bukanlah tinggi badannya, melainkan akhlaknya. Beliau adalah sosok yang lembut, sabar, dan sangat mencintai umatnya. Rasulullah pernah bersabda, “Aku rindu kepada saudara-saudaraku,” yaitu kita – umatnya yang belum pernah bertemu dengan beliau. Masya Allah, cinta Rasulullah kepada umatnya begitu besar.

Hikmah dari Tinggi Badan Para Nabi

Dari kisah para nabi, kita belajar bahwa tinggi badan dan kekuatan fisik adalah anugerah, tetapi yang lebih penting adalah keimanan dan akhlak. Nabi Adam yang tinggi menjulang, Nabi Nuh yang sabar, Nabi Hud yang menghadapi kaum Ad, hingga Rasulullah yang sempurna akhlaknya – semuanya menunjukkan kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala.

Mari kita jadikan kisah para nabi ini sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri. Jangan hanya fokus pada kehebatan fisik, tetapi juga tingkatkan keimanan dan akhlak. Semoga kita selalu diberi petunjuk untuk mengikuti teladan mereka, terutama Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Jazakumullahu khairan, semoga artikel ini membawa manfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kekhilafan dalam penyampaian. Semoga Allah mengampuni kesalahan kita dan memberikan keberkahan dalam setiap langkah kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Share: