Beberapa contoh intervensi lintas sektor yang telah dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting antara lain adalah:
– Program Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita yang berisiko stunting, yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Desa
– Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan yang bergizi, yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Desa
– Program fortifikasi pangan untuk meningkatkan kandungan gizi pada produk pangan, yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian dan Badan POM
– Program Rumah PELITA (Pengasuhan, Edukasi, Literasi, Imunisasi, Tumbuh Kembang, dan Air Bersih) untuk meningkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam pengasuhan anak, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan UNICEF dan Save The Children
– Program Aksi Zero Stunting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam penanganan stunting, yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama
Percepatan penurunan stunting membutuhkan komitmen dan sinergi dari semua pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan kerjasama yang solid dan efektif, diharapkan Indonesia dapat mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024, dan mewujudkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan produktif. ***