Bantuan sosial ini diberikan oleh pemerintah kepada KPM yang terdampak pandemi Covid-19, dengan tujuan untuk meringankan beban ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.
Pencairan bantuan sosial PKH dan BPNT tahun 2024 dilakukan dalam empat tahap, yang dimulai dari Januari hingga Desember.
Pencairan tahap pertama dilakukan pada awal bulan Februari 2024, dengan nominal bantuan yang berbeda-beda sesuai dengan komponen PKH yang diterima oleh KPM.
Komponen PKH meliputi: kesehatan, pendidikan, disabilitas, lanjut usia, dan keluarga berencana.
Salah satu bank penyalur bantuan sosial PKH dan BPNT adalah Bank Negara Indonesia (BNI).
KPM yang mendapatkan bantuan sosial melalui BNI akan menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dapat digunakan untuk menarik tunai di ATM atau agen46 BNI, atau berbelanja di e-warong.
KKS BNI memiliki saldo maksimal Rp 400 ribu per bulan, yang terdiri dari Rp 200 ribu untuk PKH dan Rp 200 ribu untuk BPNT.
Beberapa KPM pemilik KKS BNI melaporkan bahwa mereka baru saja menerima pencairan bantuan sosial PKH dan BPNT tahap pertama tahun 2024.
Mereka mengaku senang dan bersyukur karena bantuan ini sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka juga berharap agar bantuan ini dapat terus berlanjut dan tepat sasaran.
Namun, tidak semua KPM pemilik KKS BNI merasakan hal yang sama. Banyak KPM yang mengeluh bahwa mereka belum menerima pencairan bantuan sosial PKH dan BPNT tahap pertama tahun 2024, meski pemerintah telah menyalurkannya sejak awal bulan Februari 2024.
