Rencana pemerintah Indonesia untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp600.000 kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Februari 2024 mengalami penundaan.
Program yang dijadwalkan untuk periode Januari-Maret 2024 ini bertujuan meringankan beban masyarakat dalam menghadapi risiko pangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa BLT akan dicairkan pada semester pertama tahun ini, namun tanpa memberikan tanggal spesifik.
Beliau menambahkan bahwa penyaluran diharapkan dapat terjadi sebelum Lebaran, yang mengindikasikan kemungkinan pencairan sekitar April.
Program BLT Mitigasi Risiko Pangan merupakan lanjutan dari program BLT El Nino tahun sebelumnya, dengan tujuan mendukung masyarakat miskin yang terdaftar sebagai KPM dengan bantuan Rp200.000 per bulan. Data penerima bantuan bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Penundaan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat penerima manfaat, terutama karena bantuan ini ditujukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi akibat risiko pangan.
Namun, pemerintah menegaskan komitmennya untuk segera menyalurkan bantuan ini guna meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.
