Kenaikan harga beras dalam empat bulan terakhir telah mencapai level yang “tertinggi dalam sejarah,” menghadirkan tantangan serius bagi pedagang pasar dan petani di seluruh Indonesia.
Dalam sebuah laporan yang baru-baru ini dirilis, harga beras medium melonjak hingga mencapai Rp14.000 per kilogram, sementara beras premium bahkan mencapai Rp18.000 per kilogram.
Pedagang pasar dan pengamat pertanian menyatakan kekhawatiran mereka terhadap situasi ini, menggambarkannya sebagai tantangan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Mereka mengidentifikasi beberapa faktor yang berkontribusi pada kenaikan harga beras yang drastis ini.
Salah satu faktor yang menjadi perhatian utama adalah kenaikan harga beras sebagai akibat dari perubahan iklim.
Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa kenaikan harga beras terjadi karena adanya perubahan iklim yang mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami gagal panen.
Situasi ini menambah tekanan pada pasokan beras di pasar dan mengakibatkan lonjakan harga yang signifikan.
Pemerintah daerah juga merespons kenaikan harga beras dengan mengambil langkah-langkah konkret.
Pemerintah Kota Bandung misalnya, menggelar operasi pasar murah di 30 kecamatan guna menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama beras.
