Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Pertanian, misalnya, merasa anggaran untuk program prioritas mereka masih terlalu kecil.
Namun, Menteri Keuangan menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran memang sengaja ditahan untuk nantinya ditentukan oleh presiden terpilih.
“Jadi, jika ada program prioritas seperti pencetakan sawah atau pengairan, itu akan diputuskan nanti oleh presiden baru,” kata Menteri Keuangan.
Menyikapi Pertanyaan Publik dengan Sabar
Tidak hanya soal gaji PNS, berbagai program lain seperti makanan bergizi gratis dan target penerimaan pajak juga menjadi sorotan.
Menteri Keuangan meminta publik untuk bersabar, karena meskipun beberapa rincian belum bisa diumumkan, bukan berarti tidak ada perkembangan yang terjadi.
“Kami sudah mengalokasikan anggaran dalam format besar, dan detailnya akan disesuaikan dengan keputusan kabinet baru nanti,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan juga mengingatkan bahwa siklus APBN akan dibahas dengan DPR hingga akhir September, di mana kemudian presiden terpilih bersama kabinet barunya akan melihat dan mungkin menyesuaikan program-program tersebut sesuai dengan visi dan misi mereka.
Sinkronisasi dan Koordinasi: Kunci Sukses Transisi
Melalui sinkronisasi dan koordinasi yang dilakukan, diharapkan proses transisi ini dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti.
Ini penting agar pemerintahan baru dapat segera bekerja tanpa harus memulai dari nol, terutama dalam hal implementasi program-program yang telah direncanakan.
Dengan demikian, publik diharapkan dapat memahami bahwa meskipun saat ini banyak hal yang masih belum spesifik, semua pihak di pemerintahan bekerja keras untuk memastikan bahwa transisi ini akan membawa manfaat nyata bagi bangsa dan negara.
Kita tunggu saja kabar dari presiden terpilih dan kabinet barunya, yang pastinya akan membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan APBN dan program-program nasional di masa depan. ***