Pegawai Negeri Sipil (PNS) memainkan peran vital sebagai ujung tombak dalam memberikan berbagai layanan kepada masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka, pemerintah secara rutin meninjau dan menyesuaikan gaji serta tunjangan yang diterima oleh PNS.
Penyesuaian ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan hidup para abdi negara tetap terjaga, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi seperti inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Pada 26 Januari 2024, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024, yang mengatur penyesuaian gaji pokok PNS.
Melalui PP ini, pemerintah menetapkan kenaikan gaji pokok sebesar 8% untuk semua golongan, mulai dari Golongan I hingga Golongan IV.
Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2024 dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta kesejahteraan PNS di seluruh Indonesia.
Berikut adalah rincian gaji pokok PNS untuk Golongan I dan II per Februari 2025:
Golongan I:
Golongan Ia: Rp1.685.700 – Rp2.522.600
Golongan Ib: Rp1.840.800 – Rp2.670.700
Golongan Ic: Rp1.918.700 – Rp2.783.700
Golongan Id: Rp1.999.900 – Rp2.901.400
Golongan II:
Golongan IIa: Rp2.184.000 – Rp3.643.400
Golongan IIb: Rp2.385.000 – Rp3.797.500
Golongan IIc: Rp2.485.900 – Rp3.958.200
Golongan IId: Rp2.591.100 – Rp4.125.600
Penetapan nominal gaji tersebut telah melalui perhitungan yang cermat, mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi seperti inflasi dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
Dengan demikian, diharapkan gaji dan tunjangan yang diterima PNS dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka secara layak.
Selain gaji pokok, PNS juga menerima berbagai tunjangan yang turut meningkatkan total pendapatan mereka.
Salah satu komponen terbesar adalah Tunjangan Kinerja (Tukin), yang diberikan berdasarkan capaian kinerja individu dan instansi.
Besaran Tukin bervariasi tergantung pada jabatan, tanggung jawab, dan evaluasi kinerja masing-masing PNS.