Presiden juga menyoroti langkah tegas pemerintah dalam menindak perusahaan-perusahaan yang melanggar ketentuan terkait pertanahan dan lingkungan.
Beliau menginstruksikan Jaksa Agung, BPKP, Kapolri, dan TNI untuk memastikan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
“Bagi perusahaan yang tidak memenuhi kewajiban, pemerintah tidak akan ragu mencabut izin dan menguasai kembali lahan yang dilanggar, terutama hutan lindung,” tegasnya.
Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan melindungi aset negara.
Presiden juga menyampaikan kebanggaannya atas peresmian 37 proyek strategis ketenagalistrikan nasional.
Proyek ini meliputi 26 pembangkit listrik dengan kapasitas total 3,2 GW serta jaringan transmisi dan gardu induk di 18 provinsi.
Sebagian besar proyek ini menggunakan energi bersih dan terbarukan.
“Peresmian ini adalah bukti bahwa kita mampu melanjutkan tongkat estafet pembangunan yang dirintis oleh para pemimpin sebelumnya.
Pembangunan bangsa adalah perjalanan panjang yang melibatkan kontribusi semua pihak dari masa ke masa,” ungkap presiden.
Dalam penutup pidatonya, presiden mengajak seluruh anggota kabinet untuk terus bekerja keras, menjaga solidaritas, dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Beliau percaya bahwa dengan niat baik dan kerja keras, Indonesia mampu mencapai cita-citanya sebagai bangsa yang mandiri, sejahtera, dan maju.
“Kita berada di jalur yang benar. Marilah kita lanjutkan perjalanan panjang ini dengan semangat estafet, saling melengkapi untuk Indonesia yang lebih baik,” tutup presiden dengan penuh optimisme. ***