Pada hari Senin, 10 Februari 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui saluran informasi resmi menyampaikan kabar baik bagi keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Bantuan sosial tahap pertama untuk program tersebut sudah mulai dicairkan dan dapat diakses oleh penerima manfaat yang sudah terdaftar.
Hal ini tentunya memberikan harapan baru bagi masyarakat yang sedang menunggu bantuan tersebut.
Sesuai dengan informasi yang berkembang, pencairan ini sudah disetujui dalam bentuk SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) yang menandakan bahwa dana tersebut sudah disalurkan melalui bank penyalur.
Beberapa KPM bahkan sudah melaporkan saldo yang masuk pada akun mereka, yang menunjukkan bahwa proses pencairan berjalan lancar.
Selain itu, bantuan lain seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai) juga sudah mulai disalurkan untuk beberapa penerima.
Bantuan PKH tahap pertama ini mencakup periode Januari, Februari, dan Maret 2025.
Namun, bagi yang sudah menunggu cukup lama, masih ada beberapa KPM yang melaporkan belum menerima pencairan pada hari yang sama.
Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan waktu dalam proses transfer ke bank masing-masing, namun dipastikan bahwa proses pencairan ini akan terus berlanjut.
Salah satu platform yang banyak digunakan oleh penerima manfaat untuk memeriksa saldo adalah aplikasi Livin by Mandiri.
Sejak pagi hari, beberapa laporan menunjukkan bahwa saldo masuk dengan nominal yang berbeda-beda, seperti Rp652.000 dan Rp501.100.
Jumlah tersebut kemungkinan mencakup bantuan untuk ibu hamil, balita, atau jenjang pendidikan tertentu.
Meskipun begitu, beberapa di antara penerima manfaat masih melihat saldo tertahan, yang artinya dana sudah ada di rekening namun belum dapat ditarik atau dipergunakan.
Penting untuk dicatat bahwa penerima manfaat diharapkan memegang kartu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) mereka dengan baik.
Kartu ini hanya boleh dipegang oleh pemiliknya, yaitu KPM yang bersangkutan, dan tidak boleh diberikan kepada pihak lain seperti pendamping sosial atau perangkat desa.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari potensi penyalahgunaan atau kendala dalam pencairan dana.
Selain PKH, bantuan lainnya yang juga disalurkan adalah program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa yang terdaftar.
PIP telah memasuki tahap pertama pada periode Februari hingga April 2025, dan bagi keluarga penerima manfaat yang memenuhi syarat, bantuan ini dapat digunakan untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka.
Seperti halnya dengan PKH, saldo untuk PIP ini bisa langsung diakses melalui sistem online di laman resmi, pip.kemdikbud.go.id.
