BLT El-Nino berupa beras 10 kg yang diberikan kepada 2,2 juta KPM di daerah terdampak kekeringan.
Sementara itu, BLT mitigasi risiko pangan berupa uang tunai yang diberikan kepada 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia.
Bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan, yaitu Januari-Maret 2024. Pencairannya dimulai pada Maret, sehingga BLT mitigasi risiko pangan Januari dan Februari digabung.
Setiap KPM akan mendapatkan Rp 600 ribu, yang terdiri dari Rp 200 ribu per bulan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa diperlukan dana sebesar Rp 11,25 triliun untuk mengimplementasikan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai bagian dari mitigasi risiko pangan.
Lebih lanjut, beliau menegaskan kebutuhan akan BLT yang akan diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya mendukung mereka yang terdampak.
“BLT mitigasi pangan apakah masih dibutuhkan? Saya sampaikan bahwa inflasi volatile food itu nilainya masih 6,73 persen year on year,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 yang dipantau secara virtual pada Selasa, 30 Januari 2024.
Untuk merealisasikan program BLT mitigasi risiko pangan, pemerintah menganggarkan Rp 11,25 triliun. Anggaran ini diambil dari sisa anggaran penanganan Covid-19 tahun 2023 yang mencapai Rp 172,1 triliun.