Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi dengan memberikan bantuan sosial (bansos) berupa beras, daging ayam, dan telur.
Program ini telah berjalan sejak awal tahun 2024 dan akan dilanjutkan hingga akhir tahun 2024.
Bansos beras diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar 10 kilogram setiap dua bulan sekali.
Sementara itu, bansos daging ayam dan telur diberikan kepada 1,4 juta KPM di tujuh provinsi sebesar 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur setiap bulan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk program ini mencapai Rp 11 triliun untuk periode Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat di tengah krisis ekonomi.
“Alokasi bantuan beras dan batuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang 3 bulan, yaitu pada bulan Agustus bulan Oktober dan bulan Desember,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Senin (8/7/2024), dikutip dari TribunHealth.com.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menangani stunting atau masalah gizi buruk pada anak-anak.
Ia mengatakan bahwa bansos daging ayam dan telur dapat meningkatkan asupan protein hewani yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Program ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang dilaksanakan pada tahun 2023. Hingga tanggal 5 Juli, sebanyak 248.916 paket daging ayam dan 174.241 paket telur telah berhasil disalurkan,” ujar Arief, seperti dilansir dari Liputan6.com.
Bagi Anda yang ingin mengetahui apakah Anda termasuk dalam daftar penerima bansos beras, daging ayam, dan telur, Anda dapat melakukan pengecekan secara online melalui situs cekbansos.kemensos.go.id.
