Bantuan sosial program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program yang diharapkan dapat memberikan bantuan finansial kepada siswa dari keluarga kurang mampu untuk membantu biaya pendidikan mereka.
Namun, sering kali terjadi ketidaklancaran penyaluran bantuan ini, di mana beberapa siswa mengalami masalah ketika mereka naik ke jenjang pendidikan berikutnya.
Menurut penelusuran yang dilakukan, salah satu penyebab utama terputusnya atau tidak cairnya bantuan sosial PIP ini adalah karena adanya ketidaksesuaian data di antara beberapa lembaga yang terlibat dalam pengelolaannya.
Data yang berasal dari berbagai sumber seperti DTKS, pemadanan DTKS, Dapodik, serta usulan sekolah seringkali tidak sinkron satu sama lain.
Sebagaimana dijelaskan dalam video oleh salah satu koordinator program, setiap kali siswa naik kelas atau jenjang, data mereka harus diperbaharui oleh operator Dapodik di sekolah masing-masing.
Jika proses ini tidak dilakukan dengan tepat waktu atau tidak dilakukan sama sekali, maka bantuan sosial PIP tersebut tidak akan cair untuk siswa tersebut.
Solusi untuk memperbaiki masalah ini adalah dengan meningkatkan koordinasi antara lembaga-lembaga terkait, seperti operator Dapodik di sekolah dan pihak-pihak terkait lainnya.
Selain itu, pendamping sosial juga dapat membantu dalam memfasilitasi proses perbaharuan data bagi siswa-siswa yang mengalami kendala dalam penyaluran bantuan ini.
Pentingnya partisipasi aktif dari orang tua siswa juga disoroti, di mana mereka perlu terlibat dalam pertemuan kelompok yang diadakan oleh pendamping sosial untuk menyampaikan permasalahan yang mereka alami serta mencari solusi bersama.
Hal ini diharapkan dapat memperbaiki kelancaran penyaluran bantuan sosial PIP serta mencegah terjadinya ketidaksesuaian data di masa mendatang.
Dengan demikian, perbaikan sistem koordinasi dan partisipasi aktif semua pihak diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyaluran bantuan sosial program Indonesia Pintar demi terwujudnya akses pendidikan yang lebih merata bagi semua siswa. ***
