Dana ini akan digunakan untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), penguatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menghadapi ancaman siber, serta mendukung kemampuan industri strategis dalam negeri.
Untuk sektor ketahanan pangan, anggaran sebesar Rp124,4 triliun akan digunakan untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian, penguatan sarana prasarana, serta subsidi pupuk dan bantuan benih.
Sedangkan sektor kesehatan mendapatkan alokasi anggaran Rp197,8 triliun yang difokuskan pada upaya promosi dan pencegahan, percepatan penurunan stunting, serta penguatan teknologi dan kemandirian farmasi.
Terakhir, sektor perlindungan sosial juga mendapat perhatian besar dengan anggaran sebesar Rp504,7 triliun.
Anggaran ini akan digunakan untuk melanjutkan program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan berbagai program kesejahteraan lainnya.
Isu Kenaikan Gaji PNS Termasuk Guru di Tahun 2025
Dalam sesi tanya jawab, Sri Mulyani juga menjawab pertanyaan mengenai rencana kenaikan gaji PNS, termasuk guru, pada tahun 2025.
Meskipun isu ini sudah menjadi topik hangat di kalangan publik dan media, Sri Mulyani menyatakan bahwa keputusan terkait kenaikan gaji PNS bukan sepenuhnya berada di bawah wewenangnya.
Ia menjelaskan bahwa RAPBN 2025 adalah RAPBN transisi yang disusun melalui koordinasi antara pemerintah saat ini dengan pemerintah yang akan terpilih pada Pemilu 2024.
Sri Mulyani menambahkan bahwa keputusan akhir mengenai kenaikan gaji PNS, termasuk guru, akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang akan datang.
Meski demikian, isu kenaikan gaji PNS telah beberapa kali disinggung oleh berbagai pejabat, termasuk Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Hal ini menimbulkan harapan di kalangan PNS, khususnya guru, bahwa kenaikan gaji akan menjadi kenyataan pada tahun 2025.
Kesimpulan: Harapan Baru untuk Guru di Tahun 2025
