BLT Mitigasi Risiko Pangan merupakan bantuan tambahan yang diberikan selama tiga bulan, yaitu Januari hingga Maret 2024, dengan nilai Rp 200 ribu per bulan.
Namun, karena penyaluran pertama tertunda, maka pemerintah akan memberikan bantuan secara rapel sebesar Rp 600 ribu pada Maret 2024.
“BLT nanti akan kita realisasikan untuk Ramadhan juga. Kita kalau BLT itu sebulan Rp 200 ribu,” ujar Airlangga.
Untuk menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan, pemerintah akan menggandeng PT Pos Indonesia.
Hal ini dilakukan karena biaya tarifnya lebih murah daripada melalui perbankan.
“Pertama lebih murah. Jadi kalau cost lewat PT Pos sebarkan itu ongkosnya Rp 30 ribu, kalau melalui perbankan Rp 60 ribu. Kenapa Rp 60 ribu? Karena harus cetak kartu, harus ada pendampingan untuk ke ATM, sehingga lebih tinggi,” tutur Airlangga.
Anggaran untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan telah ditetapkan Rp 11,25 triliun melalui pagu anggaran bansos di Kementerian Sosial.