Sejumlah besar tenaga honorer yang telah lolos verifikasi dan validasi data di Badan Kepegawaian Negara (BKN) kini tengah menanti nasib mereka.
Dengan masuknya 1.788.851 tenaga honorer ke dalam database BKN, muncul pertanyaan besar di kalangan publik: Apakah mereka akan langsung diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tanpa tes?
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) pada hari ini, Jumat, 23 Agustus 2024, mengadakan sosialisasi terkait proses pengadaan P3K.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu penting mengenai pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K dibahas, termasuk nasib tenaga honorer yang telah lolos verifikasi data di BKN.
Meskipun banyak yang berharap bahwa mereka yang sudah lolos verifikasi akan langsung diangkat tanpa perlu melalui tes seleksi, kenyataannya sedikit berbeda.
Abdul Azwar Anas, Menpan RB, menyatakan bahwa meskipun tenaga honorer yang telah lolos verifikasi data di BKN memiliki prioritas dalam pengangkatan, mereka tetap harus mengikuti tes seleksi sebagai bagian dari prosedur yang telah ditetapkan.
“Tahap tes ini tidak dimaksudkan untuk menyulitkan para tenaga honorer, tetapi lebih sebagai formalitas untuk memastikan semua data yang ada telah diverifikasi dengan benar,” ujar Abdul Azwar Anas.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa meskipun tes seleksi tetap diperlukan, hasilnya tidak akan menjadi penghalang utama bagi tenaga honorer untuk diangkat menjadi P3K.
Bagi banyak tenaga honorer, kabar ini bisa jadi menimbulkan kebingungan.
Mengapa masih harus ada tes jika tujuannya hanya sebagai formalitas?
Menpan RB menegaskan bahwa tes ini diperlukan untuk memverifikasi kembali data dan memastikan bahwa setiap calon P3K memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) yang sah.
Selain itu, Sarman Girsang, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, juga memberikan pandangannya terkait tes seleksi ini.
