Zainuddin mengapresiasi langkah Mendikbudristek yang telah meluncurkan program Sekolah Penggerak, yang salah satu komponennya adalah peningkatan kualitas perpustakaan sekolah.
“Kami mendukung penuh program Sekolah Penggerak yang diinisiasi oleh Mendikbudristek. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk melalui perpustakaan sekolah yang lebih baik,” ucap Zainuddin.
Zainuddin juga mengapresiasi kebijakan Mendikbudristek yang telah meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, yang memberikan fleksibilitas, kreativitas, dan inovasi kepada guru, siswa, dan sekolah dalam proses pembelajaran.
“Kami melihat bahwa kebijakan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana kita harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan global. Kami berharap kebijakan ini dapat memberikan ruang bagi guru dan siswa untuk mengembangkan potensi dan minat mereka, termasuk dalam bidang perpustakaan,” tutur Zainuddin.
Sebelumnya dilaporkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bahwa pada tahun 2023, terdapat defisit sejumlah 439.680 pustakawan di Indonesia.
Menurut Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional, kekurangan tenaga pustakawan ini terjadi di berbagai jenis perpustakaan, termasuk perpustakaan umum, perpustakaan khusus, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, dan juga di perguruan tinggi.
Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Syarif Bando, perekrutan pustakawan perlu diprioritaskan untuk menutupi kekurangan tersebut.