Di berbagai daerah, formasi untuk honorer K2 teknis tidak tersedia, bahkan ada provinsi yang hanya menyediakan formasi untuk guru, mengabaikan tenaga teknis lainnya.
Menurut Nurbaiti, Dewan Pembina Forum Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi, kondisi ini sangat memprihatinkan.
Banyak honorer K2 yang merasa kecewa karena tempat mereka bekerja tidak menyediakan formasi untuk mereka.
Lebih buruk lagi, mereka dilarang melamar di daerah lain yang mungkin memiliki formasi yang sesuai dengan kualifikasi mereka.
Apa solusinya?
Nurbaiti menyarankan agar para honorer yang tidak menemukan formasi di tempat mereka bekerja tetap mendaftar sesuai dengan ijazah yang mereka miliki.
Jika memang tidak ada formasi di tempat kerja, mereka bisa mempertimbangkan pindah ke instansi lain dalam satu wilayah.
Ini memberikan sedikit harapan bagi mereka yang tetap ingin ikut serta dalam seleksi P3K 2024.
Harapan Tenaga Honorer
Harapan besar dari para tenaga honorer adalah agar masalah ini segera menemukan solusi.
Bunda Nur, salah satu tokoh yang sering menyuarakan aspirasi honorer, berharap bahwa semua tenaga honorer dapat ikut serta dalam seleksi P3K 2024, tanpa ada yang tertinggal.
Dia juga mengajak para honorer untuk tetap bersemangat dan terus mencoba, meskipun situasinya sulit.
Dalam perkembangannya, beberapa pihak berharap bahwa pada gelombang kedua pendaftaran nanti, akan ada lebih banyak formasi tersedia, terutama untuk honorer K2.
Selain itu, ada juga harapan bahwa pemerintah daerah yang kini mengalami keterbatasan anggaran bisa segera meningkatkan kapasitas fiskalnya sehingga dapat menambah kuota untuk formasi P3K.
Penutup
Pendaftaran P3K 2024 telah membawa dua masalah besar yang harus segera ditangani.
P1 swasta yang kesulitan mendapatkan izin yayasan dan honorer K2 yang tidak menemukan formasi menjadi isu krusial yang perlu dicarikan solusinya.
Para tenaga honorer, baik P1 maupun K2, memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengikuti seleksi ini.