Di tengah kesibukan aktivitas masyarakat, ada sosok-sosok yang sering kali terlupakan namun memiliki peran sangat vital.
Mereka adalah kader posyandu, para relawan yang dengan sukarela dan penuh dedikasi bekerja untuk menjaga kualitas kesehatan di tingkat komunitas.
Tanpa mereka, banyak upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak di daerah terpencil atau desa mungkin tidak akan terlaksana dengan baik.
Meskipun sebagian besar waktu dan energi yang mereka habiskan di posyandu bersifat sukarela, pemerintah memberikan insentif sebagai bentuk apresiasi terhadap tugas besar yang mereka jalankan.
Lantas, seberapa besar insentif yang diterima oleh kader posyandu, dan apa saja tugas yang mereka lakukan?
Insentif Kader Posyandu: Apresiasi atas Dedikasi
Kader posyandu memang memiliki tugas yang tidak ringan.
Mereka adalah ujung tombak dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar.
Insentif yang diterima oleh kader posyandu berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 600.000, tergantung pada kebijakan daerah setempat.
Meskipun jumlahnya bervariasi, insentif ini tetap diharapkan menjadi bentuk penghargaan yang dapat memotivasi mereka untuk terus berkontribusi lebih dalam memajukan kesehatan masyarakat.
Tugas Pokok dan Fungsi Kader Posyandu
Kader posyandu memiliki serangkaian tugas yang terbagi menjadi tiga fase, yaitu sebelum, saat, dan setelah kegiatan posyandu.
Setiap fase ini memerlukan koordinasi yang baik antar kader dan petugas kesehatan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan lancar dan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
1. Sebelum Hari Buka Posyandu
- Menyebarluaskan informasi tentang jadwal posyandu kepada masyarakat.
- Mempersiapkan tempat dan sarana posyandu agar semua kebutuhan tersedia dan siap pakai.
- Melakukan pembagian tugas antar kader untuk memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai rencana.
- Berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk memastikan kelancaran kegiatan.