Menurut data hisab BHRN, pada 10 Maret 2024 pukul 18.00 WIB, tinggi bulan di Jakarta adalah 2,6 derajat dan elongasi adalah 3,9 derajat. Hal ini sama dengan data hisab Muhammadiyah.
Namun, kriteria rukyat yang digunakan oleh pemerintah adalah Imkanur Rukyat, yaitu tinggi bulan minimal 2 derajat dan elongasi minimal 7 derajat.
Menurut kriteria ini, bulan belum memenuhi syarat untuk dilihat.
Oleh karena itu, kemungkinan besar pemerintah akan menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada 12 Maret 2024, karena pada tanggal tersebut tinggi bulan di Jakarta adalah 11,3 derajat dan elongasi adalah 14,8 derajat. Hal ini sesuai dengan kriteria Imkanur Rukyat.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara hisab dan rukyat dalam menentukan awal Ramadhan 1445 Hijriah.
Hisab mengandalkan perhitungan matematis, sedangkan rukyat mengandalkan pengamatan visual.
Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.