Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia telah mengumumkan bahwa untuk tahun 2024, lulusan Ma’had Aly akan diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada formasi penyuluh agama.
Keputusan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi kualitas dan kompetensi lulusan pesantren dalam bidang agama Islam.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, tahun ini akan dialokasikan ribuan formasi penyuluh agama di lingkungan Kemenag, membuka peluang bagi para lulusan Ma’had Aly untuk berkarier dalam pelayanan agama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bentuk rekognisi dari pemerintah terhadap kualitas dan kompetensi lulusan pesantren.
Menurutnya, klasifikasi rekrutmen penyuluh agama selama ini lebih cenderung pada lulusan perguruan tinggi keagamaan seperti UIN (Universitas Islam Negeri) atau IAIN (Institut Agama Islam Negeri).
Namun, mulai tahun 2024, lulusan Ma’had Aly juga akan diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi CPNS.
Teknis pelaksanaan seleksi CPNS dari lulusan Ma’had Aly akan diatur oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan juga akan dibahas bersama dengan Majelis Masyayikh.
Majelis Masyayikh, yang telah dikukuhkan pada Desember 2021, dianggap penting dalam mengakomodasi kekhasan pendidikan pesantren melalui proses penjaminan mutu yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Saat ini, di Indonesia terdapat sedikitnya 78 Ma’had Aly yang tersebar di berbagai pondok pesantren.
Dengan kebijakan ini, diharapkan para lulusan Ma’had Aly dapat turut berkontribusi dalam pelayanan agama di Indonesia, sesuai dengan visi pemerintah untuk memperkuat lembaga pendidikan pesantren serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keagamaan. ***
