Untuk memastikan Kurikulum Merdeka berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan sekolah, diperlukan strategi dan langkah-langkah yang tepat.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
- Penguatan peran guru bimbingan konseling (BK) sebagai pilar utama dalam mendampingi siswa mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Guru BK harus memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian, komunikasi, dan pembimbingan yang efektif bagi siswa. Guru BK juga harus memiliki jumlah yang cukup sesuai dengan rasio siswa.
- Pelaksanaan program orientasi dan penilaian minat-bakat pada awal masa SMA. Program ini bertujuan memberikan gambaran awal mengenai kemampuan, minat, dan potensi siswa sehingga dapat diarahkan pada mata pelajaran yang sesuai.
- Penerapan sistem pembimbingan berkelanjutan sepanjang masa SMA. Sistem ini artinya pembimbingan tidak hanya diberikan pada awal masa sekolah, tetapi dilakukan secara berkelanjutan dengan menggunakan berbagai media, seperti portofolio, jurnal, atau rapor.
- Penyediaan perangkat ajar yang bervariasi dan berkualitas untuk mendukung pembelajaran yang beragam. Perangkat ajar ini meliputi buku teks, modul ajar, paket soal asesmen, dan program pelatihan yang dapat diakses melalui platform Merdeka Mengajar.
- Peningkatan kerjasama dan sinergi antara sekolah dengan pihak-pihak terkait, seperti dinas pendidikan, perguruan tinggi, atau dunia usaha dan industri. Kerjasama ini dapat berupa penyediaan fasilitas, sumber daya, bantuan teknis, atau informasi yang relevan dengan pembelajaran dan pengembangan siswa.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum nasional yang memberikan keleluasaan dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah dalam memilih dan mengelola pembelajaran.
Kurikulum Merdeka menghapus sistem penjurusan di SMA dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah dalam mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan di era Industri 4.0.
Namun, Kurikulum Merdeka juga menimbulkan tantangan dan risiko yang harus diantisipasi dan diatasi dengan strategi dan langkah-langkah yang tepat. ***