Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian baru-baru ini mengungkapkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah DKI Jakarta merupakan penerima Tunjangan Hari Raya (THR) terbesar dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh kondisi fiskal yang kuat serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar di kedua wilayah tersebut.
Dalam Konferensi Pers mengenai THR dan Gaji ke-13 Tahun 2024 pada Jumat (15/3/2024), Tito menyatakan, “Kita perkirakan yang terbesar adalah DKI (Jakarta).”
Dia menambahkan bahwa DKI Jakarta memiliki kapasitas fiskal yang mencapai Rp 80 triliun dengan PAD sebesar 73%, yang membuatnya hanya membutuhkan 20% bantuan dari pemerintah pusat melalui transfer ke daerah.
“Transfer pusat itu ketergantungan pusat lebih kurang 20% apalagi untuk THR gaji ke-13 akan dikirim dari Dana Alokasi Umum (DAU), itu sudah memperhitungkan THR untuk semua daerah tinggal, Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), dan tunjangan lainnya. Saya kira DKI tidak akan kesulitan melakukan perubahan anggaran,” terangnya.
Tidak hanya DKI Jakarta, Tito juga mencatat bahwa Banten juga memiliki PAD yang besar.
Namun, ia menyoroti perbedaan dengan wilayah Indonesia bagian timur yang cenderung memiliki kekuatan PAD yang lebih lemah.
“Kita tahu bahwa ada pemda yang memiliki kekuatan fiskal yang kuat, ditandai dengan PAD yang besar seperti di Banten dan Jakarta. Namun, ada juga yang memiliki PAD yang sedang dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) pusatnya seimbang, seperti Sumatera Utara. Selain itu, ada juga daerah-daerah di Indonesia Timur yang memiliki PAD yang lemah,” papar Tito dalam penjelasannya.
Pernyataan tersebut menunjukkan perhatian Tito terhadap distribusi dana dan keuangan di berbagai wilayah di Indonesia, yang menjadi bagian penting dalam mengelola keuangan negara serta memastikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. ***