Namun, kini dengan Merdeka Belajar, murid dan guru diberi ruang untuk berkreasi dan berinovasi.
“Merdeka belajar adalah tentang memberikan ruang bagi murid dan guru untuk menemukan jati diri mereka, berkolaborasi, dan mengejar kreativitas. Proses transformasi ini membutuhkan waktu dan kesabaran,” ungkap Nadiem. Ia menambahkan bahwa hasil dari perjalanan lima tahun ini baru akan benar-benar terlihat 10 hingga 15 tahun mendatang.
Di akhir, Nadiem menyerahkan estafet pendidikan kepada Komisi 10 dan semua pihak terkait.
Ia berharap semangat Merdeka Belajar terus terjaga dan menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Apresiasi dari Komisi 10
Menanggapi pidato penutupan Nadiem, Komisi 10 menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya.
Ketua Komisi 10 menegaskan bahwa perjalanan lima tahun ini adalah langkah awal menuju transformasi pendidikan yang lebih baik.
“Kami berharap ke depannya semua stakeholder pendidikan dapat memetik hasil dari kebijakan yang telah dijalankan ini,” ujar ketua komisi.
Meskipun perjalanan formal Nadiem bersama Komisi 10 mungkin akan segera berakhir, ia menekankan pentingnya menjaga semangat kerjasama untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Transformasi pendidikan yang sedang berjalan adalah upaya bersama antara kementerian dan legislatif, serta seluruh elemen masyarakat.
Dengan Rapat Kerja yang berakhir, momen ini menjadi refleksi dari kerja keras selama lima tahun yang penuh tantangan namun membawa perubahan signifikan.
Perjalanan panjang Merdeka Belajar masih terus berlanjut, dan generasi penerus akan menjadi saksi dari keberhasilan visi ini di masa depan. ***