Seperti postingan di grup Bansos dengan caption, “Rezeki Takkan Ke Mana, Alhamdulillah cair di Jumat berkah. Karena saya tidak punya Livin Mandiri, jadi ngeceknya di agen Mandiri. Bantuan BPNT cair di daerah selisih 1 jam kemudian masuk PKH anak SMPku.”
Meskipun belum merata pencairan dan hanya beberapa postingan yang bisa kita jumpai, ini menandakan pencairan dilakukan secara bertahap di semua bank penyalur.
Kementerian Sosial sangat teliti dalam melakukan verifikasi data untuk memastikan KPM layak menerima dan tidak ada masalah dengan data kependudukannya.
Hal ini karena bantuan sosial berbasis NIK dan kartu keluarga yang valid.
Mungkin pengalaman pahit di tahun 2021 lalu, sekitar 21 juta data KPM yang ditidurkan karena tidak sinkron dengan data kependudukan, membuat keterlambatan atau tidak masuknya bantuan saat ini bila KPM terindikasi dalam datanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan ini antara lain:
1. Proses Sinkronisasi Data:
Bantuan belum cair karena adanya proses sinkronisasi antara data dukcapil, data DTKS, dan data Dapodik bagi anak yang memiliki kategori pendidikan.
2. Pencairan Secara Bertahap:
Pencairan bantuan sosial selalu dilaksanakan per termin tergantung data yang tervalidasi dan tersinkronisasi.
Ada beberapa cara untuk mengetahui bantuan sudah masuk:
1. Melalui Mobile Banking:
Download dan aktivasi aplikasi mobile banking dari bank masing-masing untuk mengecek saldo dan melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu.
2. Mengunjungi ATM atau Agen Bank:
