BUNGKO NEWS — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) kembali membuka kesempatan bagi mahasiswa yang membutuhkan dukungan finansial untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Program ini mulai menerima pendaftaran pada Selasa, 4 Februari 2025, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa tujuan utama dari KIP Kuliah adalah untuk memberikan peluang bagi anak-anak Indonesia yang memiliki potensi akademik namun terkendala oleh keterbatasan ekonomi.
“Kami ingin mendukung mereka yang berpotensi namun tidak memiliki kemampuan finansial. Dengan pendidikan yang layak, mereka dapat menjadi warga negara yang terdidik dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat,” ujar Brodjonegoro.
Kriteria Penerima KIP Kuliah
Untuk memperoleh KIP Kuliah, calon penerima harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Salah satunya adalah terkait dengan kondisi ekonomi keluarga, yang harus menunjukkan bahwa mereka berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah atau rentan miskin.
Selain itu, terdapat beberapa kelompok prioritas penerima manfaat KIP Kuliah, yang antara lain adalah:
- Pemegang KIP SMA yang telah lulus melalui jalur SNBP, SNBT, atau seleksi mandiri di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
- Pemegang KIP SMA yang lulus seleksi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) atau keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menerima bantuan sosial dari Kemensos.
- Masyarakat miskin/rentan miskin yang masuk dalam kategori desil tiga Program Pengentasan Kemiskinan dan Ketenagakerjaan (P3KE), yang berhasil lulus melalui jalur SNBP, SNBT, atau seleksi mandiri baik di PTN maupun PTS.
- Anak dari panti sosial/panti asuhan yang berhasil lulus dari semua jalur seleksi di PTN atau PTS.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun calon penerima tidak termasuk dalam kelompok prioritas di atas, mereka tetap dapat mendaftar selama memenuhi syarat miskin atau rentan miskin yang dibuktikan dengan dokumen resmi yang sah.
Syarat Pendapatan Orang Tua
Salah satu persyaratan utama untuk mendaftar KIP Kuliah adalah terkait dengan pendapatan orang tua.
Untuk keluarga yang tergolong miskin atau rentan miskin, total pendapatan kotor gabungan orang tua/wali tidak boleh melebihi Rp 4 juta per bulan.
Selain itu, penghasilan orang tua/wali yang dihitung bisa dibagi dengan jumlah anggota keluarga dan tidak melebihi Rp 750 ribu per orang dalam keluarga.
Dokumen yang diperlukan untuk membuktikan hal ini adalah bukti pendapatan kotor orang tua/wali serta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diterbitkan oleh pemerintah setempat, minimal di tingkat desa atau kelurahan.
Manfaat yang Diberikan
Program KIP Kuliah 2025 menawarkan berbagai manfaat bagi penerimanya. Di antaranya adalah:
- Pembebasan biaya pendidikan, yaitu biaya kuliah yang mencakup Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) yang akan dibayarkan langsung ke perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Bantuan biaya hidup per bulan yang diberikan setiap semester atau setiap enam bulan. Besaran bantuan biaya hidup ini disesuaikan dengan lokasi perguruan tinggi dan dibagi ke dalam lima klaster wilayah, dengan nominal bantuan yang bervariasi mulai dari Rp 800.000 hingga Rp 1.400.000 per bulan.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mahasiswa penerima KIP Kuliah dapat fokus pada proses belajar tanpa terbebani oleh masalah keuangan.
Melalui program ini, pemerintah berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pelajar Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi dan berkontribusi bagi perkembangan negara di masa depan.
Pendaftaran KIP Kuliah 2025 dapat dilakukan secara online melalui situs resmi yang disediakan oleh Kemendikti Saintek, dengan memastikan bahwa seluruh persyaratan administratif telah dipenuhi.
Bagi calon pendaftar yang memenuhi syarat, program ini akan menjadi jalan untuk meraih cita-cita dan membawa perubahan positif bagi masa depan mereka dan bangsa Indonesia. ***