Ada kabar gembira dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk semua guru, baik yang sudah tersertifikasi maupun yang belum!
PGRI telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengembalikan guru swasta yang lulus seleksi P3K ke sekolah asalnya.
Dalam sebuah konferensi di Semarang beberapa waktu lalu, Ketua Umum PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, menegaskan pentingnya memberikan perhatian yang sama kepada sekolah negeri dan sekolah swasta dalam pemenuhan kekurangan guru.
Beliau meminta agar guru-guru swasta yang telah menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dikembalikan ke sekolah asalnya.
Profesor Yunifa menyadari bahwa kebijakan rekrutmen ASN P3K telah menyebabkan kekurangan guru di sekolah swasta karena banyak guru swasta yang ditarik ke sekolah negeri setelah lolos seleksi.
Beliau menekankan bahwa sekolah negeri dan swasta memiliki tujuan yang sama dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan amanat undang-undang.
PGRI juga mendorong agar guru-guru swasta yang lolos seleksi P3K dapat kembali mengajar di sekolah asalnya.
Profesor Unifah menjelaskan bahwa pemerintah seharusnya mengembalikan guru-guru berkualitas ke sekolah-sekolah swasta sebagai bagian dari komitmen untuk memajukan pendidikan.
Sementara itu, PGRI terus berupaya untuk menjadi organisasi profesi yang kuat dan mendorong perlindungan terhadap status dan kepastian profesi guru.
Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. Muhdi, menyampaikan bahwa PGRI selama ini telah berjuang untuk hak-hak guru, termasuk tunjangan profesi dan pengembangan keprofesian.
Dukungan terhadap pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa, termasuk mereka yang bersekolah di sekolah swasta, menjadi fokus utama PGRI.
Meskipun masih banyak persoalan yang perlu diatasi, PGRI terus menyuarakan kekurangan guru dan kepastian hukum bagi para pendidik.
Itulah kabar gembira dari PGRI untuk semua guru!
Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga pendidikan di Indonesia terus berkembang untuk masa depan yang lebih baik.
Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu guru yang terhormat.***
