Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tugas Pokok dan Fungsi Pokja 2 PKK Desa Terbaru

Pokja II dalam struktur Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) memiliki peran krusial dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan perekonomian keluarga. Fokus utama Pokja II adalah mengelola program pendidikan dan keterampilan serta pengembangan kehidupan berkoperasi.

Tugas Pokja II

  1. Peningkatan Pendidikan dan Keterampilan: Pokja II bertanggung jawab untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan dalam keluarga. Hal ini meliputi peningkatan jenis dan mutu kader, serta peningkatan pengetahuan Tim Penggerak PKK dan kelompok-kelompok PKK melalui penyuluhan, orientasi, dan pelatihan.
  2. Pengembangan Program Bina Keluarga Balita (BKB): Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program BKB untuk memastikan tumbuh kembang anak balita secara optimal sesuai dengan usianya.
  3. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C: Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan dasar melalui program Kejar Paket.
  4. Membantu Program Keaksaraan Fungsional (KF): Berperan dalam meningkatkan pendidikan keluarga melalui program keaksaraan fungsional, sehingga anggota keluarga memiliki kemampuan baca tulis yang memadai.
  5. Meningkatkan Kelompok dan Kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK: Mendorong dan membina kelompok-kelompok UP2K PKK untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan keluarga melalui berbagai usaha ekonomi produktif.
  6. Memotivasi Keluarga tentang Manfaat Koperasi: Menyuluh dan memotivasi keluarga mengenai manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga, serta mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.

Fungsi Pokja II

Fungsi utama Pokja II adalah sebagai pengelola program pendidikan dan keterampilan, serta program pengembangan kehidupan berkoperasi. Dalam menjalankan fungsinya, Pokja II berperan serta dalam upaya peningkatan pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, memenuhi kebutuhan pendidikan dasar melalui wajib belajar 12 tahun, dan pemberian keterampilan keluarga dalam upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pengembangan ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil, serta pengembangan kehidupan berkoperasi.

Implementasi Program Pendidikan dan Keterampilan

Dalam upaya meningkatkan pendidikan dan keterampilan, Pokja II melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain:

  • Pelatihan Keterampilan: Mengadakan pelatihan keterampilan seperti menjahit, kerajinan tangan, dan keterampilan lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
  • Penyuluhan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
  • Pengembangan Bina Keluarga Balita (BKB): Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program BKB untuk memastikan tumbuh kembang anak balita secara optimal.

Implementasi Program Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

Untuk mengembangkan kehidupan berkoperasi, Pokja II melakukan berbagai langkah, seperti:

  • Pembinaan UP2K-PKK: Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK melalui pelatihan dan pendampingan, sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.
  • Penyuluhan tentang Koperasi: Memotivasi keluarga agar tahu, mau, dan mampu menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan ekonomi keluarga, serta mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK.
  • Pengembangan Pemasaran Produk: Mengupayakan pemasaran hasil produksi UP2K PKK melalui pasar, warung, pameran, bazar baik lokal maupun nasional, dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak terkait.

Kesimpulan

Pokja II TP-PKK memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan, dan perekonomian keluarga melalui berbagai program dan kegiatan yang terstruktur. Dengan fokus pada pendidikan, keterampilan, dan pengembangan kehidupan berkoperasi, Pokja II berkontribusi signifikan dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera dan mandiri. ***

Share: