Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman-teman semua!
Hari ini, mari kita berbicara tentang hal yang sangat penting, yaitu salat.
Sebagai tiang agama, salat merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim, dan tentunya kita semua ingin salat kita diterima oleh Allah dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita.
Namun, tahukah kita bahwa ada salat yang justru dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya?
Mari kita simak lebih lanjut agar kita tidak terjebak dalam kebiasaan yang bisa merugikan ibadah kita.
Salat yang Salah: Mengapa Bisa Dibenci?
Salat adalah rukun Islam pertama yang wajib dilakukan, bahkan jika kondisi kita tidak memungkinkan untuk berdiri, salat tetap wajib.
Jika tidak bisa berdiri, kita bisa salat dengan duduk, berbaring, atau bahkan cukup dengan niat dalam hati.
Namun, yang lebih penting dari sekadar melaksanakan salat adalah bagaimana kita melakukannya dengan penuh khusyuk dan tuma’ninah.
Tuma’ninah adalah keadaan di mana kita merasa tenang, tidak terburu-buru, dan benar-benar sadar dalam setiap gerakan salat kita.
Inilah esensi utama dari salat: mencari kedamaian hati dan ketenangan jiwa.
Tanpa tuma’ninah, salat kita bisa kehilangan makna yang sesungguhnya.
Sayangnya, banyak umat Islam yang menganggap salat sebagai rutinitas, tanpa menyadari bahwa ibadah ini sangat berharga dan harus dilakukan dengan penuh perhatian.
Salat yang Tanpa Tuma’ninah: Apa Dampaknya?
Salah satu jenis salat yang dibenci oleh Allah adalah salat yang dilakukan tanpa tuma’ninah.
Rasulullah SAW pernah menggambarkan betapa parahnya salat tanpa tuma’ninah.
Dalam sebuah hadis, beliau menyebut orang yang salat tergesa-gesa, tanpa jeda dalam ruku dan sujud, seperti seorang pencuri.
Rasulullah bahkan mengatakan bahwa “sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dari salatnya.” (Hadis riwayat Ahmad)