Apa itu SDGs?
Sustainable Development Goals atau SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan kearah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
Kesepakatan SDGs
- sebuah kesepakatan pembangunan baru pengganti MDGs.
Masa berlakunya 2015–2030 - sebuah dokumen setebal 35 halaman yang disepakati oleh lebih dari 190 negara
- berisikan 17 goals dan 169 sasaran pembangunan.
Tujuh belas tujuan dengan 169 sasaran diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negara–negara di seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi yang berlebihan, serta ketimpangan) dan negara–negara berkembang (kemiskinan, kesehatan, pendidikan, perlindungan ekosistem laut dan hutan, perkotaan, sanitasi dan ketersediaan air minum).
Tanpa Kemiskinan
- Tujuan ke-1 memiliki 7 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimana pun.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, masih ada 22,76 % penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional dengan tiga provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi yaitu NTT, Papua dan Papua Barat.
Tanpa Kelaparan
- Tujuan ke-2 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.
- Berdasarkan lembar Fakta SDGs Indonesia. pada periode 2007-2013, pravelensi kekurangan gizi (underweight) meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%
Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- Tujuan ke-3 memiliki 13 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia menunjukan kondisi yang semakin baik yaitu pada periode 1991-2015 Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan pada periode yang sama, Angka Kematian Bayi (AKB) juga mengalami penurunan dari 68 per 1000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup.
Kualitas Pendidikan
- Tujuan ke-4 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI/sederajat sebesar 109,31%, untuk tingkat SMP/MTs/sederajat sebesar 90,12% dan untuk SMA/SMK/MA/sederajat sebesar 80,89% dengan 97,7% penduduk Indonesia berusia 15-24 tahun sudah melek huruf.
Kesetaraan Gender
- Tujuan ke-5 memiliki 9 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, bahwa persentase kekerasan terhadap masih cukup tinggi sekitar 41,7% perempuan umur 15-64 tahun mengalami sedikitnya 1 dari 4 jenis kekerasan (fisik, seksual, emosional, ekonomi) selama hidupnya, dimana kasus kekerasan lebih tinggi di daerah perkotaan sebesar 36,3% dibandingan daerah perdesaan sebesar 29,5%.
Air Bersih Sanitasi Layak
- Tujuan ke-6 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, sekitar 70,97% rumah tangga di Indonesia pada tahun 2015 telah memiliki akses air minum yang layak namun baru ada sekitar 62,14% rumah tangga di Indonesia yang memiliki sanitasi layak.
Energi Bersih dan Terjangkau
- Tujuan ke-7 memiliki 5 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, rasio elektrifikasi di Indonesia sudah mencapai 91,16% artinya masih ada 8,84% masyarakat Indonesia masih belum mendapatkan akses listrik, dan masalah pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, seperti energi dari tenaga angin, air dan panas bumi baru sebesar 7%, padahal Indonesia memiliki energi panas bumi yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
- Tujuan ke-8 memiliki 12 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, dari 43 juta penduduk usia muda (15-24 tahun), sebanyak 25% tidak dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan (NEET) dengan Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional sebesar 5,61% dan Tingkat Pengangguran Terbuka Kaum Muda sebesar 19,54%.
Industri, Inovasi dan Infrastruktur
- Tujuan ke-9 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia laju pertumbuhan industri manufaktur mencapai 4,29% pada tahun 2016, dan sektor ini mampu menyerap 13,24% tenaga kerja serta menyumbangkan 21,39% PDB Indonesia. dan tidak hanya itu, tahun 2014, 93,95% jalan nasional masuk dalam kondisi baik.
Berkurangnya Kesenjangan
- Tujuan ke-10 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan intra dan antar negara.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, koefisien GINI Indonesia menurun dari 0,41 pada 2015 menjadi 0,39 pada tahun 2016. Namun, masih ada 122 daerah/kabupaten ditetapkan sebagai daerah tertinggal 2015-2019 oleh pemerintah.
Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
- Tujuan ke-11 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2015, sekitar 87,92% rumah tangga di Indonesia telah menempati rumah layak huni dan pada periode 2014-2015 baru sebanyak 61% atau 357 kota/kabupaten telah memenuhi kriteria sebagai kota berskala baik.
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
- Tujuan ke-12 memiliki 11 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, hampir 100% limbah B3 dari 1.640 perusahaan (121.655.524,23 ton) telah dikelola. Namun, penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di bank sampah hanya mengurangi 0,014% timbunan sampah.
Penanganan Perubahan Iklim
- Tujuan ke-13 memiliki 5 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Data dan informasi bencana tahun 2016, sebanyak 2.139.124 orang menderita akibat bencana. Oleh karena itu untuk mengurangi bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim 33 dari 34 provinsi telah menyusun Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Ekosistem Lautan
- Tujuan ke-14 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Indonesia memiliki ekosistem terumbu karang terluas di dunia yang mencapai 2.5 juta ha dan sekitar 6.20% dalam kondisi sangat bagus.
Ekosistem Daratan
- Tujuan ke-15 memiliki 12 Target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk melindungi, merotasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosisten daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degadrasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, terjadi peningkatan kasus peredaran ilegal TSL (Tanaman dan Satwa Liar) yang sudah ditangani sampai P.21 sebanyak 43 kasus (2015) menjadi 51 kasus (2016).
Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
- Tujuan ke-16 memiliki 12 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif disemua tingkatan.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, dalam segi pelaporan keuangan. Pada tahun 2015 laporan keuangan 71% kementerian/lembaga, 85% provinsi, 54% kabupaten dan 65% kota di Indonesia mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan ditahun yang sama untuk Indeks Perilaku Anti Korupsi dari skala 0 sampai 5, Indonesia berada pada nilai 3,59%.
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
- Tujuan ke-17 memiliki 19 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target tersebut adalah untuk menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
- Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Remitansi yang diterima Indonesia meningkat dari 6.736 juta USD pada tahun 2011 menjadi 8.860 juta USD pada tahun 2016 dan pada periode yang sama, kontribusi Remitansi tenaga kerja Indonesia meningkat dari 0,75% menjadi 0,95%
KOMITMEN INDONESIA
Untuk mensukseskan pencapaian 17 tujuan SDGs yang dicanangkan oleh negara-negara di dunia. Indonesia menunjukkan komitmen tinggi yaitu dengan telah ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017 oleh Presiden, dan dibentuk tim koordinasi SDGs Nasional di bawah koordinasi Kepala Bappenas.