Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini melalui berbagai langkah strategis.
Salah satu langkah krusial dalam mewujudkan cita-cita tersebut adalah pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar yang berkualitas di sekolah-sekolah negeri.
Namun, dalam prosesnya, terdapat tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait kebutuhan formasi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Menurut data yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, pada pertemuan dengan media di Kemendikbudristek, terdapat kekurangan sejumlah besar formasi guru PPPK.
Dari kebutuhan total formasi guru PPPK sebanyak 419.146, usulan dari pemerintah daerah untuk seleksi ASN PPPK guru 2024 belum mencakup seluruhnya.
Bahkan, terdapat kekurangan sejumlah 248.497 formasi dari seluruh kebutuhan formasi guru PPPK.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan guru pada sekolah negeri belum mencapai titik maksimal.
Fenomena ini sudah terjadi sebelumnya pada tahun 2021 dan 2022, di mana jumlah guru ASN PPPK yang telah lulus masih jauh di bawah kebutuhan yang sebenarnya.
Pada tahun 2021 dan 2022, hanya ada 544.292 guru yang lulus dari 1.244.961 formasi yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, pada tahun 2023, jumlah guru ASN PPPK yang sudah lulus meningkat menjadi 774.999 orang.
Namun demikian, angka ini masih belum memenuhi kebutuhan yang ada.
