Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (17/1/2024) memperingatkan masyarakat dunia untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya yang disebut ‘Penyakit X’. Penyakit X adalah istilah yang digunakan WHO untuk menggambarkan penyakit yang belum diketahui dan berpotensi menyebabkan krisis kesehatan global.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa rentannya dunia terhadap ancaman kesehatan yang tidak terduga. Ia menambahkan bahwa ada kemungkinan hal-hal yang belum diketahui bisa terjadi di masa depan, dan hal itu “hanya soal waktu, bukan jika”.
“Kita tidak boleh menghadapi sesuatu yang seperti itu tanpa persiapan, kita juga harus bersiap menghadapi sesuatu yang tidak diketahui,” kata Tedros dalam diskusi panel bertajuk “Bersiap untuk Penyakit X” di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.
Tedros menekankan pentingnya penelitian dan pengembangan, infrastruktur kesehatan, tenaga kerja, kesehatan primer, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan komunikasi untuk bersiap menghadapi Penyakit X. Ia juga menyerukan kerja sama internasional dan solidaritas untuk mengatasi “musuh bersama” itu.
“Perjanjian pandemi dapat menyatukan seluruh pengalaman, tantangan yang sudah kita hadapi dan semua solusi menjadi satu,” kata Tedros.
Tedros berharap negara-negara akan mencapai kesepakatan perjanjian pandemi pada Mei 2024 sesuai batas waktu yang ditetapkan. Ia mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat membantu dunia mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.
“Karena ini adalah musuh bersama, dan tanpa respons bersama, yang dimulai dari kesiapsiagaan, kita akan menghadapi masalah yang sama seperti COVID-19,” katanya.
Tedros mengatakan bahwa jika generasi yang memiliki pengalaman langsung dengan pandemi COVID-19 tidak dapat mencapai kesepakatan perjanjian pandemi, maka dia tidak yakin apakah generasi berikutnya akan dapat melakukannya.
“Demi anak cucu kita, kita harus mempersiapkan dunia untuk masa depan,” kata Tedros. (***)