Usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) di Indonesia mendapatkan sorotan khusus dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Dalam BRI Microfinance Outlook 2024, Menkeu menekankan pentingnya UMKM dalam kontribusi mereka terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja, yang secara signifikan mempengaruhi basis perpajakan nasional.
Meskipun UMKM memiliki dampak ekonomi yang besar, Menkeu mengungkapkan bahwa sektor ini masih menghadapi tantangan dalam menembus pasar ekspor, dengan kontribusi hanya sebesar 15,8 persen dari total ekspor Indonesia.
Salah satu hambatan utama adalah akses pembiayaan yang belum optimal, dengan 29,2 juta orang masih kesulitan mendapatkan pembiayaan.
Menkeu mengharapkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk meningkatkan penetrasi ke akar rumput melalui agen BRILink, sebagai upaya untuk mengatasi kendala aksesibilitas dan keterjangkauan pembiayaan.
Pemerintah, menurut Menkeu, berkomitmen untuk mendukung UMKM dengan menggunakan berbagai instrumen, termasuk perpajakan dan belanja negara dari APBN, dengan fokus pada pembelian produk lokal, khususnya dari UMKM.
