Program ini menyasar sekitar 82,9 juta anak sekolah dan pesantren seluruh Indonesia.
Berdasarkan simulasi dan perencanaan oleh Tim Pakar Prabowo-Gibran, program ini memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun.
Prabowo-Gibran merencanakan program ini dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional.
Setidaknya ada beberapa kementerian yang akan terlibat dalam koordinasi dan implementasi program ini.
Yaitu, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian UMKM Koperasi, Kementerian Kesehatan, dan Kemendikbud.
Selain itu, pemerintah daerah dan pemerintah desa juga akan dilibatkan. Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis.
Sedangkan Bumdes atau Badan Usaha Mikik Desa, UMKM, dan Koperasi akan dikonsolidasikan untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan program ini.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil, yang merupakan generasi penerus bangsa.