Dalam hal ini, Kementerian Keuangan berkomunikasi dan memberikan alternatif postur APBN 2025 yang dapat mewadahi program prioritas tanpa melanggar prinsip kehati-hatian fiskal.
Penyusunan RAPBN 2025 ini dilakukan dengan memperhatikan tantangan global dan domestik serta menjaga disiplin fiskal dengan defisit di bawah 3%.
Komunikasi yang baik dengan pemerintahan baru diharapkan dapat memastikan kelancaran pelaksanaan program-program prioritas.
Dengan demikian, RAPBN 2025 diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga stabilitas fiskal yang baik. ***