Selain itu, program ini juga memperhatikan peserta didik dengan kondisi khusus seperti kelainan fisik, korban musibah, atau dari latar belakang keluarga yang berada dalam situasi sulit seperti pemutusan hubungan kerja, konflik, atau terpidana.
Bahkan, peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya juga dimasukkan dalam lingkup PIP 2024, menunjukkan inklusivitas yang diusung oleh program ini.
Dengan peluncuran PIP 2024 dan pemanfaatan teknologi informasi yang canggih, diharapkan akses pendidikan yang merata dapat terwujud secara lebih efektif di seluruh wilayah Indonesia.
Program ini tidak hanya membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi keluarga kurang mampu, tetapi juga menggalang inklusi pendidikan bagi berbagai kelompok rentan dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam meraih haknya atas pendidikan. ***
