Kabar gembira datang untuk para guru di Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti mengungkapkan rencana pemerintah untuk merealisasikan kenaikan gaji guru pada tahun 2025.
Langkah ini menjadi angin segar bagi para tenaga pendidik, terutama di tengah tuntutan peningkatan kesejahteraan guru yang telah lama menjadi isu nasional.
Abdul Muti menyebutkan, kenaikan gaji ini sedang dihitung secara cermat agar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.
Meski belum ada angka pasti, rencana ini diharapkan mampu menjawab aspirasi masyarakat dan memberikan penghargaan yang layak bagi para guru.
“Insyaallah tahun 2025 sudah terealisasi, tapi besarannya tunggu saja. Biar jadi kejutan,” ujar Abdul Muti dalam keterangannya.
Selain itu, rencana penambahan sertifikasi guru juga menjadi sorotan.
Sertifikasi guru, yang memberikan tunjangan bagi guru bersertifikat, selama ini dianggap lamban dalam pelaksanaannya.
Data menunjukkan, dari total 3,2 juta guru di Indonesia, sekitar 1,6 juta guru masih belum memiliki sertifikasi.
Padahal, sertifikasi ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru.
Harapan Guru dan Perbandingan Internasional
Seorang guru honorer di daerah berharap kenaikan gaji ini dapat menyeluruh dan adil, tanpa memandang status kepegawaian.
“Kami berharap kenaikan gaji ini berlaku untuk semua guru, baik honorer, PNS, maupun guru swasta. Jangan hanya guru yang sudah bersertifikasi,” ujar salah satu guru.
Perbandingan gaji guru di Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara juga menjadi pembahasan.
Di Malaysia, gaji guru bisa mencapai Rp11 juta per bulan, sementara di Indonesia masih ada guru yang hanya menerima Rp2 juta, bahkan lebih rendah untuk guru honorer.
Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan guru.
Janji Kampanye: Tambahan Rp2 Juta untuk Semua Guru